Saturday, December 20, 2014

SEKILAS UNTUK MENGHIBUR


Pesan : Jangan malu untuk jadi autis di depan laptop or Gadget sendiri.  Jika ada yang mengejek, maklumi saja. Mungkin karena mereka tidak menyaksikan apa yang kalian saksikan sesungguhnya.

Judul : “K” Simbol Kejuaraan
Oleh  : Mail

Sebenarnya berat untuk menceritakan pada kalian kisah ini teman-teman. Tapi tak apa!!!
Peristiwa hebat ini terjadi pada saat pertandingan sepak bola. Bagaimana seorang juara kentut mampu merubah keadaan dan membuat Club andalannya menjadi fenomenal.

Saat itu, tepatnya ketika pertandingan tengah berlangsung antara dua Club hebat yang memperubutkan juara dalam Final “Copa Del Paja” alias Kopaja, katakanlah (Tim A) dan (Tim B). Terjadi peristiwa bersejarah dalam dunia per-kentut-an. Mungkin setengah benar jika saya katakan bahwa sejak peristiwa inilah orang bisa mulai menghargai sesamanya ketika sedang kentut didepan umum, dan melihatnya sebagai simbol kejuaraan.

Ini memang agak aneh, namun terlepas dari itu, pertandingan terus berlanjut. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang (0:0). Namun, tak lama setelah babak kedua berjalan, (Tim A) akhirnya mampu memecah kebuntuan. Sumbangan gol indah dari Mr. “S” nyatanya mampu membuat hampir setengah stadion roboh total akibat aksi ke-Alay-an pendukung (Tim A) yang menyambut gol tersebut dengan goyang dumang. 

Ini mimpi buruk, kata salah satu anggota (Tim B). Waktu terus berjalan, di menit ke 80, (Tim A) masih tetap unggul 1:0 atas (Tim B). Ironisnya karena dari 20 kali percobaan yang dilakuan oleh algojo (Tim B), nyatanya hanya 1 tendangan saja yang berhasil mengancam penjaga gawang (Tim A). Itu pun, bolanya hampir 50 meter melayang jauh di atas mistar gawang.

Namun begitu, pendukung (Tim B) masih terus memberi semangat dengan yel-yel kebanggaan mereka. Tapi jangan salah, dukungan ini tidak bermakna agar Tim andalannya menang. Melainkan, ketika gol tercipta, harapan mereka untuk merobohkan setengah stadionnya lagi yang masih tersisa dapat terwujud. Alhasil, setelah kerja keras para anggota (Tim B), gol yang tak kalah indah pun tercipta dari kepala Mr. “G” di menit-menit akhir pertandingan. Skor pun berubah menjadi (1:1) bagi kedua Tim. Penonton yang tadinya berniat untuk merobohkan stadion akhirnya menunda sejenak. Hingga menunggu hasil akhir pertandingan.

Daaaan tadaaaa!!!! Wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan babak kedua telah berakhir dengan hasil imbang (1:1) untuk kedua Tim. Para pemain yang kelelahan beristirahat sejenak untuk melanjutan babak tambahan 2x15 menit. Setelah waktu istirahat usai, pertandingan pun dilanjutkan. Aksi saling serang tetap mewarnai lapangan hijau. Hingga waktu tambahan 15 menit pertama selesai, tetap tak ada satu gol pun yang tercipta. Pelatih (Tim B) akhirnya melakukan pergantian pemain pertama. Mr. “G” yang terlihat sudah cukup kelelahan digantikan oleh Mr. “K” yang merupakan salah seorang pemain yang baru bergabung dengan (Tim B) di awal musim. Tujuannya menjadi pemain sepak bola hanya ingin mengubah julukannya yang sudah cukup mendunia. Ia sempat menjuarai lomba kentut sedunia yang diadakan oleh salah satu organisasi internasional yang menangani bidang tersebut. Sebut saja nama organisasi itu “KUON” (Kentut Unik Orang Ngakak).

Ketika diberi kepercayaan untuk memperjuangkan nasib Timnya dilapangan hijau, ia menganggap bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuknya. Ya, untuk mendapatkan julukan baru yang lebih baik. Tak menunggu waktu lama setelah Mr. “G” keluar, ia pun langsung berlari masuk ke tengah lapangan. Sambutan tepuk tangan yang begitu meriah mengiringinya menjemput bola. Skill yang dimilikinya pun cukup untuk membuat lawan-lawannya kelabakan merebut bola yang ada di kakinya. Ia terus bergerak sambil memperhatikan waktu. Tepat di kotak penalty lawan, ia terpaksa harus dijatuhkan oleh salah seorang Back (Tim A).

Priiiiiiiiiiitt!!!!!!!!! Bunyi pluit panjang terdengar. Wasit berlari menuju ke kotak penalty sambil menunjuk titik putih tanda (Tim A) harus diganjar dengan hukuman tendangan penalty. Hanya penyesalan yang tersisa bagi Back (Tim A) yang melakukan kesalahan besar di menit-menit akhir pertandingan babak tambahan yang kedua ini.
 
Tak menunggu waktu lama, Mr. “K” pun langsung menjemput bola dari tangan wasit. Ia langsung menuju ke titik putih untuk mengatur posisi bola yang akan di eksekusinya. Awalan tiga langkah dianggapnya cukup untuk menipu penjaga gawang (Tim A). Dengan rasa deg.. degaaan sambil menarik nafas yang cukup dalam, ia memasang kuda-kuda untuk bergerak menuju ke bola yang akan di tendangnya. Priiiiiiiiiiiit!! Pluit wasit sudah terdengar. Ia pun bergerak untuk menendang daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan apa yang terjadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii??? Bola masih melayang di udaaaaaraaaaaaa. Wow. Bola menembus jaring gawang daaan Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!!!!!! Bunyi pluit untuk kedua kalinya terdengar tanda bola berhasil di eksekusi dengan baik. Goooooooooolll saudara-saudara. (Tim B) akhirnya tinggal menunggu beberapa detik lagi bunyi pluit panjang untuk menyambut kemenangannya. Daan akhirnya Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit... Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit... Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit...!!!! wasit pun mengakhiri pertandingan dengan skor (1:2) untuk kemenangan (Tim B) dan keberhasilan pendukungnya dalam merobohkan setengah stadion yang masih tersisa. Goyang dumang dibalas dengan ngebor petir.

Wowowowowowoo... tunggu dulu, ini ada yang keliru, Kata pelatih (Tim A). Ia bergerak ke arah wasit untuk melakukan aksi protes kemenangan (Tim B). Ternyata setelah goal penalty itu di repplay, bolanya tidak masuk. Ia melayang sangat tipis di pojok mistar gawang (Tim A). Gerakan bola yang secepat kilat membuatnya seolah-olah masuk dan menembus jaring gawang. Dan anehnya terlihat di kamera itu wasit juga kebingungan. Pluit yang ada dimulutnya tidak ditiup sama-sekali. Lantas dari mana bunyiii pluit kencang yang menandakan bola itu masuk???? Ini yang tidak diketahui. Sebab, bentuk bunyi tak di tangkap oleh kamera. Suara itu hanya terdengar ketika Mr. “K” Sedang menendang.

Ternyata, Suara itu adalah bunyi kentut yang sempat membawah Mr. “K” menjuarai kejuaraan kentut dunia. Waktu itu para kontestan lomba di perintahkan untuk meniru bunyi pluit tanda tendangan penalty bersarang di gawang. Dan Mr. “K” berhasil melakukannya. Ia juga tak sengaja menendang bola sambil kentut. 

Namun, protes ini meski benar tetap di tolak oleh VIVA sebab, pertandingan sudah berakhir dan Mr. “K” berhasil membuat Clubnya Juara di Final “Copa Del Paja” alias kopaja. Julukannya pun sebagai MK (Master Kentut) makin mendunia dan dijadikan lambang kejuaraan dengan simbol “K”.

No comments:

Post a Comment