Bismilahi Ar-rahman Ar-rahim
Apa yang akan Anda
jalani ibarat Air dingin yang segar dan jangan samapi Anda mengalami krisis
dalam ranah tersebut seperti yang diperlihatkan oleh fenomena yang kebanyakan
terjadi di Barat hingga saat ini. Jika hal itu terjadi, maka ini tentu akan
meniscayakan paceklik dan Anda akan senantiasa berada dalam kekeringan. Sekarang,
Anda harus menatap kedepan. Lihat pengalaman dimasa lalu dengan menggunakan
akal, agar pengalaman itu bisa bermanfaat dalam menata hidup untuk menuju ke
arah yang lebih baik.
Saya tentu
tidak bermaksud menggurui Anda dalam hal ini selain hanya memberi bentuk
perhatian layaknya seorang teman, saudara, kerabat dll, yang Anda punyai,
dimana mereka semua tentu sangat mengharap penuh agar segala bentuk kebaikan,
kebahagian dapat selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup Anda.
Jangan ragukan
apa yang akan Anda jalani dalam waktu dekat ini. Ketahuilah, bahwa itu adalah
proses untuk menyempurnanya Anda sebagai manusia. Dan bahwa limpahan rahmat
serta rezeki, sudah dan telah dijanjikan oleh Sanga Pemelihara dalam kitab kesemestaan-Nya,
bagi mereka yang telah menjalani salah satu ibadah mulia tersebut.
Dalam pandangan
Islam, peran istri dan ibu sangat ditekankan di samping peran mereka di bidang
sosial dan politik. Peran perempuan ini dinilai sebagai jaminan bagi keamanan
dan kesehatan mental di ranah rumah tangga. Dalam pandangan Nabi Muhammad dan
Ahlul Baitnya, peran perempuan sebagai istri dan ibu dinyatakan sebagai jihad
dan posisinya sama dengan jihad seorang pria di medan pertempuran atau
aktivitas mereka di bidang sosial dan politik. (sumber: Irib.Indonesia.com)
Selain itu, Peran
perempuan di keluarga sebagai manajer kasih sayang dan mental keluarga dalam
merealisasikan keamanan mental suami serta anak-anaknya sangat kental. Jika
perempuan gagal memainkan perannya sebagai istri dan ibu, maka akan muncul
kekosongan mental dan kasih sayang di sebuah keluarga. Hal ini akan memicu
timbulnya gangguan mental dan sosial di berbagai masyarakat. (sumber: Irib.Indonesia.com)
Saya
harap Anda
sudah mempersiapkan banyak bekal untuk menjalankan tugas mulia ini
saudariku. Semoga senantiasa diberi kemudahan dan petunjuk dari Alla
SWT. Jika
saya belum bisa menjawab panggilan atau ajakan Anda yang disebabkan oleh
beberapa hal, itu bukan berarti saya enggan menyaksikan kebahagiaan
Anda. Tidak
saudariku! Saya harap Anda tidak memberikan pemaknaan sepihak dengan
cara yang demikian.
Anda adalah saudari saya, dan sudah sepatutnya saya tidak mengelak dari
apapun
yang bisa membuat Anda bahagia.
Tapi bahwa
harapan, niatan, serta upaya agar bisa sampai ketempat itu tentu sangatlah
besar. Bagaimana menyaksikan Anda dari jarak dekat bersama dengan pendamping
yang akan terus menemani, saya rasa, itu bukanlah hal yang sulit. Sebab, apa
yang menggiring saya kesana adalah karena cinta dan kekeluargaan.
Saya harus
tegaskan bahwa tulisan sederhana ini memang hanya dipersembahkan khusus untuk
Anda (IMS). Tanpa bermaksud melukai hati baik orang-orang yang ada dipihak Anda
apalagi dipihak saya sendiri. Sebab, jika saya menjadikan tulisan ini dengan
orientasi konyol seperti demikian, maka ini tentu akan mereduksi makna dan
tujuan mulianya.
No comments:
Post a Comment