Pesan :
Jangan malu untuk jadi autis di depan laptop or Gadget sendiri. Jika ada
yang mengejek, maklumi saja. Mungkin karena mereka tidak menyaksikan apa yang
kalian saksikan sesungguhnya.
Judul : “K”
Simbol Kejuaraan
Oleh :
Mail
Peristiwa hebat ini terjadi pada saat pertandingan sepak bola. Bagaimana seorang juara kentut mampu merubah keadaan dan membuat Club andalannya menjadi fenomenal.
Saat
itu, tepatnya ketika pertandingan tengah berlangsung antara dua Club hebat yang
memperubutkan juara dalam Final “Copa Del Paja” alias Kopaja, katakanlah (Tim
A) dan (Tim B). Terjadi peristiwa bersejarah dalam dunia per-kentut-an. Mungkin
setengah benar jika saya katakan bahwa sejak peristiwa inilah orang bisa mulai
menghargai sesamanya ketika sedang kentut didepan umum, dan melihatnya sebagai
simbol kejuaraan.
Ini
memang agak aneh, namun terlepas dari itu, pertandingan terus berlanjut. Babak
pertama berakhir dengan hasil imbang (0:0). Namun, tak lama setelah babak kedua
berjalan, (Tim A) akhirnya mampu memecah kebuntuan. Sumbangan gol indah dari
Mr. “S” nyatanya mampu membuat hampir setengah stadion roboh total akibat aksi
ke-Alay-an pendukung (Tim A) yang menyambut gol tersebut dengan goyang
dumang.
Ini
mimpi buruk, kata salah satu anggota (Tim B). Waktu terus berjalan, di menit ke
80, (Tim A) masih tetap unggul 1:0 atas (Tim B). Ironisnya karena dari 20 kali
percobaan yang dilakuan oleh algojo (Tim B), nyatanya hanya 1 tendangan saja
yang berhasil mengancam penjaga gawang (Tim A). Itu pun, bolanya hampir 50
meter melayang jauh di atas mistar gawang.
Namun
begitu, pendukung (Tim B) masih terus memberi semangat dengan yel-yel
kebanggaan mereka. Tapi jangan salah, dukungan ini tidak bermakna agar Tim
andalannya menang. Melainkan, ketika gol tercipta, harapan mereka untuk
merobohkan setengah stadionnya lagi yang masih tersisa dapat terwujud. Alhasil,
setelah kerja keras para anggota (Tim B), gol yang tak kalah indah pun tercipta
dari kepala Mr. “G” di menit-menit akhir pertandingan. Skor pun berubah menjadi
(1:1) bagi kedua Tim. Penonton yang tadinya berniat untuk merobohkan stadion
akhirnya menunda sejenak. Hingga menunggu hasil akhir pertandingan.
Daaaan
tadaaaa!!!! Wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan babak kedua telah
berakhir dengan hasil imbang (1:1) untuk kedua Tim. Para pemain yang kelelahan
beristirahat sejenak untuk melanjutan babak tambahan 2x15 menit. Setelah waktu
istirahat usai, pertandingan pun dilanjutkan. Aksi saling serang tetap mewarnai
lapangan hijau. Hingga waktu tambahan 15 menit pertama selesai, tetap tak ada
satu gol pun yang tercipta. Pelatih (Tim B) akhirnya melakukan pergantian
pemain pertama. Mr. “G” yang terlihat sudah cukup kelelahan digantikan oleh Mr.
“K” yang merupakan salah seorang pemain yang baru bergabung dengan (Tim B) di
awal musim. Tujuannya menjadi pemain sepak bola hanya ingin mengubah julukannya
yang sudah cukup mendunia. Ia sempat menjuarai lomba kentut sedunia yang
diadakan oleh salah satu organisasi internasional yang menangani bidang
tersebut. Sebut saja nama organisasi itu “KUON” (Kentut Unik Orang Ngakak).
Ketika
diberi kepercayaan untuk memperjuangkan nasib Timnya dilapangan hijau, ia
menganggap bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuknya. Ya, untuk
mendapatkan julukan baru yang lebih baik. Tak menunggu waktu lama setelah Mr.
“G” keluar, ia pun langsung berlari masuk ke tengah lapangan. Sambutan tepuk
tangan yang begitu meriah mengiringinya menjemput bola. Skill yang dimilikinya
pun cukup untuk membuat lawan-lawannya kelabakan merebut bola yang ada di
kakinya. Ia terus bergerak sambil memperhatikan waktu. Tepat di kotak penalty
lawan, ia terpaksa harus dijatuhkan oleh salah seorang Back (Tim A).
Priiiiiiiiiiitt!!!!!!!!! Bunyi pluit panjang terdengar. Wasit berlari menuju ke kotak penalty sambil menunjuk
titik putih tanda (Tim A) harus diganjar dengan hukuman tendangan penalty.
Hanya penyesalan yang tersisa bagi Back (Tim A) yang melakukan kesalahan besar
di menit-menit akhir pertandingan babak tambahan yang kedua ini.
Tak
menunggu waktu lama, Mr. “K” pun langsung menjemput bola dari tangan wasit. Ia
langsung menuju ke titik putih untuk mengatur posisi bola yang akan di
eksekusinya. Awalan tiga langkah dianggapnya cukup untuk menipu penjaga gawang
(Tim A). Dengan rasa deg.. degaaan sambil menarik nafas yang cukup dalam, ia
memasang kuda-kuda untuk bergerak menuju ke bola yang akan di tendangnya.
Priiiiiiiiiiiit!! Pluit wasit sudah terdengar. Ia pun bergerak untuk menendang
daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan apa yang terjadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii???
Bola masih melayang di udaaaaaraaaaaaa. Wow. Bola menembus jaring gawang daaan Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!!!!!! Bunyi pluit untuk
kedua kalinya terdengar tanda bola berhasil di eksekusi dengan baik.
Goooooooooolll saudara-saudara. (Tim B) akhirnya tinggal menunggu beberapa
detik lagi bunyi pluit panjang untuk menyambut kemenangannya. Daan akhirnya
Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit... Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit...
Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit...!!!! wasit pun mengakhiri pertandingan dengan
skor (1:2) untuk kemenangan (Tim B) dan keberhasilan pendukungnya dalam
merobohkan setengah stadion yang masih tersisa. Goyang dumang dibalas dengan
ngebor petir.
Wowowowowowoo...
tunggu dulu, ini ada yang keliru, Kata pelatih (Tim A). Ia bergerak ke arah
wasit untuk melakukan aksi protes kemenangan (Tim B). Ternyata setelah goal
penalty itu di repplay, bolanya tidak masuk. Ia melayang sangat tipis di pojok
mistar gawang (Tim A). Gerakan bola yang secepat kilat membuatnya seolah-olah
masuk dan menembus jaring gawang. Dan anehnya terlihat di kamera itu wasit juga
kebingungan. Pluit yang ada dimulutnya tidak ditiup sama-sekali. Lantas dari
mana bunyiii pluit kencang yang menandakan bola itu masuk???? Ini yang tidak
diketahui. Sebab, bentuk bunyi tak di tangkap oleh kamera. Suara itu hanya
terdengar ketika Mr. “K” Sedang menendang.
Ternyata,
Suara itu adalah bunyi kentut yang sempat membawah Mr. “K” menjuarai kejuaraan
kentut dunia. Waktu itu para kontestan lomba di perintahkan untuk meniru bunyi
pluit tanda tendangan penalty bersarang di gawang. Dan Mr. “K” berhasil
melakukannya. Ia juga tak sengaja menendang bola sambil kentut.
Namun,
protes ini meski benar tetap di tolak oleh VIVA sebab, pertandingan sudah
berakhir dan Mr. “K” berhasil membuat Clubnya Juara di Final “Copa Del Paja”
alias kopaja. Julukannya pun sebagai MK (Master Kentut) makin mendunia dan
dijadikan lambang kejuaraan dengan simbol “K”.